Iklan Hari lahir Pancasila

 


Warga Simpang Limo Berharap Ponpes Ma'had Nurun'ala Nur Litahfidzin Qur'an Ditutup Karena Diduga Rentan Kekerasan Terhadap Santri

Lintastimur.com - Muaro Jambi - Informasi dari masyarakat desa Simpang Limo dan masyarakat Desa Sarang Burung, mengatakan Pondok Pasantren Ma'had Nurun'ala Nur Litahfidzin Qur'an Didesa Simpang Limo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sering melakukan pengusiran dan pemerhetisn terhadap santri.

Bukan itu saja kata warga, di Pondok Pasantren ini juga rentan terjadi kekerasan fisik. Ada diduga santri yang dipukul dan dihempaskan, diterjang oleh pengasuh santri.

Bahkan baru baru ini, ada beberapa orang wali santri mendatangi Pondok Pasantren, diduga merasa tidak terima anaknya di tendang dan diterjang pengasuh diduga hingga babak belur bagian kepala santri.

Dengan kejadian tersebut, malah santri dihadiahi dengan pengusiran dan pemberhentian sepihak oleh Ponpes ini.

Pihak Ponpes saat didatangi para media mengatakan, hal ini hanya karena kenakalan santri yang merokok. Sudah berkali dikasih peringatan, maka santri santri bakal kita keluarkan dengan tidak hormat, ungkap kepala Ponpes ini.

Disini juga terkuak cerita, ternyata Ponpes ini tidak mengantongi izin operasional dari Kemenag. Dan rapor santri ternyata dikelabui dengan PKBM Istanaku Jambi, yang keberadaan PKBM ini sendiri di Kabupaten Muaro Jambi, juga Ilegal atau tak berizin.

Dengan kejadian ini, para orang tua santri mulai gelisah ingin memindahkan anaknya ke Ponpes Lain.Beberapa santri sudah ada yang pindah ke sekolah formal lainya dan ada juga pindah ke Ponpes lain.

Sekedar mengingatkan, santri santri yang belajar di Ponpes ini memang perlu hari hari, selain diduga rawan kekerasan, santri tidak akan mendapatkan ijazah formal setelah tamat nanti, karena ponpes hanya membekali santri dengan ijazah non formal, yaitu ijazah paket yang ilegal.

Redaksi

Terkini